Sejarah Pulau Nusakambangan
Nusakambangan adalah sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat terletaknya beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) berkeamanan tinggi di Indonesia. Meskipun secara geografis berdekatan dengan wilayah Kabupaten Cilacap, pulau ini tidak masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap, tetapi dimiliki oleh Kementerian Hukum dan HAM dan tercatat dalam daftar pulau terluar Indonesia. (Sumber: https://id.wikipedia.org/)
Sejarah Cerita Asal Usul Adanya Pulau Nusakambangan
Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang raja yang besar kepala dan sombong, Prabu Aji Pramosa yaitu seorang raja yang sangat berkuasa di daerahnya alasannya yaitu kesaktian yang dimilikinya. Dia mencari dan terus menambah kesaktiannya di aneka macam pelosok kawasan di Nusantara. Dia juga mencari orang- orang sakti untuk dikalahkannya. Dia tidak ingin ada satu orangpun yang mampu menandingi kesaktiannya. Para prajuritnya pun diutus untuk mencari orang- orang sakti ke seluruh pelosok negeri. Prajurit- prajuritnya pun alhasil menemukan seorang Resi yang konon memiliki kesaktian yang luar biasa. Resi itu berjulukan Resi Karno atau Kyai Jamur.
Segera setelah itu, sang Prabu pun mendatangi kediaman Kyai Jamur. Namun sebelumnya, Kyai Jamur telah diberi tahu oleh abdinya bahwa Prabu Aji Pramosa akan mendatanginya dan mengajaknya bertanding. Kyai Jamur lebih memilih untuk menghindari kedatangan sang Prabu dengan melaksanakan perjalanannya ke arah barat. Prabu Aji Pramosa pun sangat murka. Dia dan prajuritnya memutuskan untuk mengejar Kyai Jamur hingga ketemu dan berniat akan membunuhnya sebagai jawaban alasannya yaitu Kyai Jamur dianggap telah menentang titah paduka.
Kyai Jamur melaksanakan perjalanan kearah barat, menelusuri hutan- hutan dan sungai-sungai hingga ke kawasan pesisir selatan pulau Jawa, singgahlah Kyai Jamur di suatu kawasan yang kini berjulukan Cilacap. Kyai Jamur menemukan sebuah gua di tepi laut. Di gua itu sang Resi pun bertapa. Rombongan sang Prabu pun telah hingga di kawasan itu. Rombongan itu pun menemukan sebuah gua dan mereka memutuskan untuk bertapa. Di dalam gua itu mereka menemukan sang resi sedang bertapa. Tanpa pikir panjang rombongan sang Prabu menghampiri sang resi dan pribadi membunuhnya. Sang Prabu dikejutkan alasannya yaitu jasad sang resi menghilang tanpa bekas.
Tiba-tiba Prabu Aji Pramosa dan rombongan dikejutkan oleh bunyi gemuruh ombak dan tornado pasir disertai angin yang dahsyat. Gemuruh ombak dan angin itu disertai dengan munculnya seekor naga yang sangat besar. Naga itu hendak memakan rombongan sang Prabu. Kian lama ombak itu kian membesar dan banyak penyu- penyu menepi ke teluk. Hingga alhasil teluk itu diberi nama Teluk Penyu yang menjadi obyek wisata utama kota cilacap.
Tidak hanya hingga disitu, naga itu kian mendekat kearah sang prabu. Dengan tergesa-gesa sang prabu melepaskan anak panahnya ke arah naga. Anak panah melesat sempurna di ulu hati naga. Naga itu pun menghilang dan ombak serta gemuruh angin berhenti seketika. Tak lama kemudian muncullah seorang wanita yang sangat elok rupawan. Wanita berjulukan Dewi Wasowati. Wanita itu mendekati sang prabu guna berterima kasih kepada sang prabu dikarenakan telah memanahnya. Itu artinya sang prabu telah membantunya untuk mampu kembali ke wujud aslinya yaitu dari seekor naga yang angker menjadi insan seutuhnya. Sebagai ucapan terima kasih, wanita itu memperlihatkan setangkai kembang Wijaya Kusuma. Konon, siapa saja yang dapat memiliki bunga gaib ini, maka ia akan menurunkan raja- raja besar di Tanah Jawa. Maka, kawasan itu dinamakan Nusakembangan atau biasa disebut Nusakambangan yang artinya Pulau yang banyak ditumbuhi bunga.
Setelah mendapatkan bunga itu, sang prabu pulang dengan menaiki perahu. Namun sang prabu merasa sangat kecewa alasannya yaitu bunga itu jatuh di laut. Setelah hingga di kerajaan, sang prabu mendapat gosip bahwa di pulau karang erat Nusakambangan tumbuh bunga yang aneh dan ajaib. Ternyata bunga Wijaya Kusuma yang ia jatuhkan terdampar dan tumbuh di atas pulau karang itu. Sampai ketika ini eksistensi bunga Wijaya Kusuma masih dilestarikan di pulau Nusakambangan. Di pulau Nusakambangan juga ditumbuhi banyak bunga- bunga liar yang tidak kalah indah denga bunga Wijaya Kusuma.
Sejarah Cerita Asal Usul Adanya Pulau Nusakambangan
Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang raja yang besar kepala dan sombong, Prabu Aji Pramosa yaitu seorang raja yang sangat berkuasa di daerahnya alasannya yaitu kesaktian yang dimilikinya. Dia mencari dan terus menambah kesaktiannya di aneka macam pelosok kawasan di Nusantara. Dia juga mencari orang- orang sakti untuk dikalahkannya. Dia tidak ingin ada satu orangpun yang mampu menandingi kesaktiannya. Para prajuritnya pun diutus untuk mencari orang- orang sakti ke seluruh pelosok negeri. Prajurit- prajuritnya pun alhasil menemukan seorang Resi yang konon memiliki kesaktian yang luar biasa. Resi itu berjulukan Resi Karno atau Kyai Jamur.
Segera setelah itu, sang Prabu pun mendatangi kediaman Kyai Jamur. Namun sebelumnya, Kyai Jamur telah diberi tahu oleh abdinya bahwa Prabu Aji Pramosa akan mendatanginya dan mengajaknya bertanding. Kyai Jamur lebih memilih untuk menghindari kedatangan sang Prabu dengan melaksanakan perjalanannya ke arah barat. Prabu Aji Pramosa pun sangat murka. Dia dan prajuritnya memutuskan untuk mengejar Kyai Jamur hingga ketemu dan berniat akan membunuhnya sebagai jawaban alasannya yaitu Kyai Jamur dianggap telah menentang titah paduka.
Kyai Jamur melaksanakan perjalanan kearah barat, menelusuri hutan- hutan dan sungai-sungai hingga ke kawasan pesisir selatan pulau Jawa, singgahlah Kyai Jamur di suatu kawasan yang kini berjulukan Cilacap. Kyai Jamur menemukan sebuah gua di tepi laut. Di gua itu sang Resi pun bertapa. Rombongan sang Prabu pun telah hingga di kawasan itu. Rombongan itu pun menemukan sebuah gua dan mereka memutuskan untuk bertapa. Di dalam gua itu mereka menemukan sang resi sedang bertapa. Tanpa pikir panjang rombongan sang Prabu menghampiri sang resi dan pribadi membunuhnya. Sang Prabu dikejutkan alasannya yaitu jasad sang resi menghilang tanpa bekas.
Tiba-tiba Prabu Aji Pramosa dan rombongan dikejutkan oleh bunyi gemuruh ombak dan tornado pasir disertai angin yang dahsyat. Gemuruh ombak dan angin itu disertai dengan munculnya seekor naga yang sangat besar. Naga itu hendak memakan rombongan sang Prabu. Kian lama ombak itu kian membesar dan banyak penyu- penyu menepi ke teluk. Hingga alhasil teluk itu diberi nama Teluk Penyu yang menjadi obyek wisata utama kota cilacap.
Tidak hanya hingga disitu, naga itu kian mendekat kearah sang prabu. Dengan tergesa-gesa sang prabu melepaskan anak panahnya ke arah naga. Anak panah melesat sempurna di ulu hati naga. Naga itu pun menghilang dan ombak serta gemuruh angin berhenti seketika. Tak lama kemudian muncullah seorang wanita yang sangat elok rupawan. Wanita berjulukan Dewi Wasowati. Wanita itu mendekati sang prabu guna berterima kasih kepada sang prabu dikarenakan telah memanahnya. Itu artinya sang prabu telah membantunya untuk mampu kembali ke wujud aslinya yaitu dari seekor naga yang angker menjadi insan seutuhnya. Sebagai ucapan terima kasih, wanita itu memperlihatkan setangkai kembang Wijaya Kusuma. Konon, siapa saja yang dapat memiliki bunga gaib ini, maka ia akan menurunkan raja- raja besar di Tanah Jawa. Maka, kawasan itu dinamakan Nusakembangan atau biasa disebut Nusakambangan yang artinya Pulau yang banyak ditumbuhi bunga.
Setelah mendapatkan bunga itu, sang prabu pulang dengan menaiki perahu. Namun sang prabu merasa sangat kecewa alasannya yaitu bunga itu jatuh di laut. Setelah hingga di kerajaan, sang prabu mendapat gosip bahwa di pulau karang erat Nusakambangan tumbuh bunga yang aneh dan ajaib. Ternyata bunga Wijaya Kusuma yang ia jatuhkan terdampar dan tumbuh di atas pulau karang itu. Sampai ketika ini eksistensi bunga Wijaya Kusuma masih dilestarikan di pulau Nusakambangan. Di pulau Nusakambangan juga ditumbuhi banyak bunga- bunga liar yang tidak kalah indah denga bunga Wijaya Kusuma.
Sumber : http://indoreformasi.blogspot.com/
0 Response to "Sejarah Pulau Nusakambangan"
Post a Comment