Asal Usul Kota Kebumen Jawa Tengah
Sejarah dan asal usul Kebumen sangat erat hubungannya dengan kerajaan Mataram Islam di Nusantara. Dalam sejarah masa lampau, Kebumen menjadi bagian dari daerah Manca Negara Kulon atau disebut wilayah kademangan karanglo yang masih di bawah kekuasaan Mataram. Peristiwa yang dialami Mataram memberi pengaruh besar terbentuknya Kabupaten di Jawa Tengah ini.
Ada beberapa versi tentang Penetapan Hari Jadi Kebumen, berdasarkan Perda Kab. Kebumen nomor 1 tahun 1990 menjelaskan bahwa Kebumen memiliki sejarah yang terbagi dalam tiga versi. Namun, di sini kami merekomendasikan Versi ke III yang sangat erat hubungannya dengan sejarah Kebumen sendiri.
Asal Usul
Nama Kebumen berawal dari adanya seorang tokoh Kyai Pangeran Bumidirja. Beliau seorang bangsawan ulama dari Kerajaan Mataram yang merupakan adik dari Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Kyai Pangeran Bumidirja adalah penasihat raja, yang selalu memberikan saran jika sang raja bertindak melebihi batas kekuasaannya. Ia adalah seorang penasehat yang jujur dan bijaksana dalam memberikan masukan kepada sang raja pada saat itu.
Suatu ketika, Kyai Pangeran Bumidirjo memperingatkan keponakannya, yaitu Sunan Amangkurat I karena telah melanggar pangeran keadilan dalam bertindak keras dan kejam. Bahkan, ia juga berkompromi dengan VOC Belanda untuk kejahatan, serta memusuhi bangsawan, ulama' dan rakyat kecil.
Peringatan tersebut justru membuat Sunan Amangkurat I marah dan merencanakan akan membunuh Kyai Pangeran Bumidirja. Untuk menghadapi hal itu, Kyai Pangeran Bumidirjo memiliki inisiatif pergi untuk meloloskan diri dari hukuman yang akan dilakukakn oleh sunan Amangkurat I. Dalam perjalanan meloloskan diri, ia tidak memakai nama bangsawannya namun mengganti nama menjadi Kyai Bumi.
Dalam perjalanan, Kyai Pangeran Bumidirjo sampai ke daerah Panjer kemudian mendapat hadiah sebidang tanah sebelah utara sungai Lukulo. Pada tahun 1670 ia membangun padepokan/pondok yang dikenal dengan nama Ki bumi atau Ki-Bumi-An dan menjadi KEBUMEN.
Bila kelahiran Kebumen diambil dari segi nama, maka versi Kyai Pangeran Bumidirjo yang harus dipakai untuk memperringati hari jadi Kebumen pada tanggal 26 Juni 1677.
Ada beberapa versi tentang Penetapan Hari Jadi Kebumen, berdasarkan Perda Kab. Kebumen nomor 1 tahun 1990 menjelaskan bahwa Kebumen memiliki sejarah yang terbagi dalam tiga versi. Namun, di sini kami merekomendasikan Versi ke III yang sangat erat hubungannya dengan sejarah Kebumen sendiri.
Logo Kabupaten Grobogan
Sumber: https://www.google.com/
Asal Usul
Nama Kebumen berawal dari adanya seorang tokoh Kyai Pangeran Bumidirja. Beliau seorang bangsawan ulama dari Kerajaan Mataram yang merupakan adik dari Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Kyai Pangeran Bumidirja adalah penasihat raja, yang selalu memberikan saran jika sang raja bertindak melebihi batas kekuasaannya. Ia adalah seorang penasehat yang jujur dan bijaksana dalam memberikan masukan kepada sang raja pada saat itu.
Suatu ketika, Kyai Pangeran Bumidirjo memperingatkan keponakannya, yaitu Sunan Amangkurat I karena telah melanggar pangeran keadilan dalam bertindak keras dan kejam. Bahkan, ia juga berkompromi dengan VOC Belanda untuk kejahatan, serta memusuhi bangsawan, ulama' dan rakyat kecil.
Peringatan tersebut justru membuat Sunan Amangkurat I marah dan merencanakan akan membunuh Kyai Pangeran Bumidirja. Untuk menghadapi hal itu, Kyai Pangeran Bumidirjo memiliki inisiatif pergi untuk meloloskan diri dari hukuman yang akan dilakukakn oleh sunan Amangkurat I. Dalam perjalanan meloloskan diri, ia tidak memakai nama bangsawannya namun mengganti nama menjadi Kyai Bumi.
Dalam perjalanan, Kyai Pangeran Bumidirjo sampai ke daerah Panjer kemudian mendapat hadiah sebidang tanah sebelah utara sungai Lukulo. Pada tahun 1670 ia membangun padepokan/pondok yang dikenal dengan nama Ki bumi atau Ki-Bumi-An dan menjadi KEBUMEN.
Bila kelahiran Kebumen diambil dari segi nama, maka versi Kyai Pangeran Bumidirjo yang harus dipakai untuk memperringati hari jadi Kebumen pada tanggal 26 Juni 1677.
0 Response to "Asal Usul Kota Kebumen Jawa Tengah"
Post a Comment